Dikisahkan, pada zaman dahulu hiduplah seorang
raja. Suatu hari, sang raja ingin berkeliling negri bersama para pembesar dan
punggawa kerajaan. Sang raja ingin memperlihatkan keindahan dan kemewahan
perhiasannya kepada rakyat.
Dia lalu memerintahkan
para mentri dan pembesar kerajaan untuk mempersiapkan parade besar besaran. Dia
juga memerintahkan penanggung jawab busana raja untuk membawa pakaian termewah
untuk menunjukkan
kebesaran seorang raja. Sang raja juga meminta agar seluruh kudanya yang cantik dibawa serta. Para mentri dan pegawai istana melaksanakan semua perintah sang raja.
kebesaran seorang raja. Sang raja juga meminta agar seluruh kudanya yang cantik dibawa serta. Para mentri dan pegawai istana melaksanakan semua perintah sang raja.
Sang raja memilih
pakaian terindahnya yang menawan dan kuda terbaik miliknya. Dia lalu mengenakan
pakaian kebesarannya yang mewah itu dan menunggangi kudanya.
Sang raja kemudian
keluar bersama seluruh pembesar dalam sebuah parade besar besaran dengan
pengawalan ketat pasukan kerajaan. Dalam parade ini,sang raja mengenakan
mahkota yang bertahtakan mutu manikam,berlian,dan sapphire. Sang raja merasa
bangga dengan segala kemewahan dan kebesaran dirinya itu.
Iblis pun
mendatangi sang raja. Dia kemudian memegang hidung sang raja dan meniupkan
sifat takabbur dan bangga diri ke dalamnya.
Sang raja pun
menyombongkan dirinya dan membatin,”Adakah manusia di dunia ini yang bisa
menandingiku?”
Raja itu berjalan
dengan kepala terangkat dan angkuh. Dia memamerkan kekayaannya dan
mempertontonkan kebesarannya. Sedikitpun dia tak sudi melihat orang lain karena
sifat takabbur,bangga diri,angkuh,dan congkak sudah menguasai dirinya.
Tiba-tiba, seorang
lelaki tua dengan pakaian compang camping dihadapan sang raja.lelaki tua itu
mengucapkan salam kepada raja, Namun sang raja tidak membalasnya.
Demi mendapakan
salamnya tak terjawab, lelaki tua itu kemudian memegangi tali kekang kuda sang
raja. Melihat hal ini sang raja menghardiknya, “Singkirkan tanganmu! Engkau tak
tau tali kekang siapa yang engkau pegang itu,”
Lelaki tua itu
menukas, “Aku punya keperluan denganmu.”
Sang raja
menyahut,”Tunggulah sampai aku turun dari kudaku, barulah kau katakana
keperluanmu.”
“Tapi ini rahasia.
Aku hanya akan membisikkannya ke telingamu,” Kata lelaki tua itu.
Sang raja pun
penasaran ingin mendengarnya dan mendekankan telinganya kearah lelaki tua itu.
Lelaki tua itu
lalu berbisik,” Aku adalah malaikat mau. Aku ingin mencabut nyawamu.”
Sang raja berkata,
“Beri aku waktu sebentar untuk pulang kermahku dan mengucapkan salam perpisahan
kepada keluarga, anak-anak, tetangga, dan istriku.”
Malaikat maut itu
menanggapi,”Tidak bisa. Engkau tak bisa pulang dan takkan bisa melihat mereka
untuk selamanya. Ajalmu sudah tiba.”
Malaikat maut lalu
mencabut nyawa raja sombong yang masih duduk di atas kudanya. Raja itu
tersungkur mati.
Malaikat maut
pergimeninggalkan tempat itu lalu mendatangi sesorang lelaki saleh. Allah s.w.t
telah meridhai lelaki saleh ini.
Malaikat maut
mengucapkan salam kepadanya. Lelaki saleh itu menjawab salam tersebut.
Setelah itu,
Malaikat maut berkata kepadanya.”Wahai pria saleh, aku punya keperluan
denganmu. Dan ini rahasia.”
Lelaki saleh itu
menjawab bisikkan keperluanmu itu di telingaku.”
“Aku adalah
malaikat maut”
Lelaki saleh itu
menyahut,”Selamat datang. Segala puji hanya milik Allah. Aku sudah
menunggu-nunggu kedatanganmu kepadaku.penantianku yang merindukanmu sudah
terlalu lama.”
Malaikat maut
menukas, “Kalau engkau masih punya urusan lain, Selesaikanlah terlebih dahulu.”
“Aku tak punya
urusan lain lagi yang lebih penting dari pada pertemuan dengan Tuhanku yang
Maha agung dan Maha besar.” Jawab lelaki saleh itu.
“Cara apa yang kau
mau dariku untuk mencabut nyawamu?,Aku diperintahkan mencabut nyawa mu sesuai
dengan keinginan dan pilihanmu,”
Lealaki saleh itu
bekata,”Berilah aku waktu sebentar untuk bewudhu dan mengerjakan shalat. Nanti,
cabutlah nyawaku ketika aku sedang sujud.”
Malaikat maut menjawab,”Tuhanku
memerintahkan aku untuk mencabut nyawamu berdasarkan cara yang kau pilih sesuai
keinginanmu.Aku akan lakukan apapun yang engkau mau.”
Lelaki saleh itu
pun berdiri,Berwudhu,Mengerjakan shalat. Malaikat maut lantas mencabut nyawa
lelaki saleh itu ketika ia sedang sujud. Allah memidahkannya kedalam
rahmat,Ridha dan ampunan-Nya
0 komentar:
Posting Komentar