Rabu, 16 Oktober 2013

Tukang gembok yang jujur

Si Ahli kunci ingin mewariskan ilmunya kepada kedua muridnya. Setelah mengajari mereka keahlian membuka jenis kunci, tibalah waktunya ahli kunci menentukan siapa ahli warisnya.
Untuk memutuskan siapa yang akan dipilihnya, sang guru menguji kedua muridnya, Ahli kunci itu menyiapkan dua buah kotak kunci 
di dalam kamar yang terpisah. Masing-masing kotak berisi barang barang berharga.
Murid A dan Murid B masuk secara bersamaan ke dalam masing masing kamar yang telah disiapkan. Tidak lama, Murid A keluar. Dia telah menyelesaikan tugasnya dengan cepat. Guru kunci bertanya,” Begitu cepat kamu berhasil membukanya. Apa isi kotak itu.” Murid A menjawab, “Dalam kotak terdapat bungkusan berisi permata. Sinarnya Indah sekali,”
Tidak lama kemudian, si Murid B menyusul keluar dari kamar, kembali pertanyaan yang sama ditujukan kepada murid B. Murid itu hanya menjawab,”Aku tidak membuka sama sekali. Aku hanya membuka gembok dan kemudian keluar.”
Sang guru yang puas dengan Jawaban murid B, Akhirnya memilih murid B menjadi pewarisnya.
Keputusan ini tidak diterima oleh murid A. Ia pun meminta penjelasan akan keputusan gurunya.”Guru, aku membuka gembok lebih cepat dibandingkan dengan B, mengapa bukan aku yang menjadi ahli waris?”
Sang Guru menjawab, “Pekerjaan kita adalah tukang kunci. Kita bertugas membantu pemilik barang membuka kunci mereka jika anak kunci mereka hilang atau rusak. Jika kita membuka kuncinya kunci dan tergoda untuk melihat isinya, itu berarti melanggar etika pekerjaan kita sebaga tukang kunci, karena tanpa etika, seorang ahli kunci dengan mudah menjadi pencuri. Apakah engkau mengerti?”
Sambil mengangguk ngangguk murid A akhirnya menerima keputusan gurunya dan menghaturkan terima kasih karena telah mendapatkan pelajaran moral yang sangat penting dalam menjalani hidup dan pekerjaannya.


0 komentar:

Posting Komentar