Rabu, 22 Februari 2012

kisah seorang guru dan anak muridnya

pada suatu masa ada sebuah pesantren yang selalu mengarjarkan Aqidah, setiap harinya mereka diajari aqidah, karena Aqidah lah yang harus dipertimbangkan, karena Aqidah yang selalu diajarkan anak muridnya pun angkat bicar 
                "wahai syeh kenapa kita selalu saja belajar Aqidah ? kami juga mau belajar sejarah,kisah dan lalin,lainnya."
                "oh,kalau begitu kita aka belajar kisah".
guru itu pun bercerita katanya dikampung sebelah ada seorang anak yang menghamili ibu kandungnya sendiri,sontak semua muridnya itu pun marah dan ingin sekali pergi ke kamung itu.
                kalau begitu ayo kita pergi kesana saja sekarang syeh.!seorang murid dengan nada marah menganjurkan.
                tunggu dulu anak-anakku kita harus dulu mencari Informasi tentang berita tersebut,besok saja kita bicarakan kembali.
keesokan harinya murid-murid itupun bermajelis lagi.
               syeh apakah berita itu betul,karena kami semua tidak sabar untuk pergi kesana.
               tidak berita itu tidak benar adanya,ternyata disana ditemukan banyak ceceran darah karena semya warga menyembelih kambing dan meneteskan darahnya kesetiap rumah mereka sebagai tumbal kepada jin yang berada pada rumah mereka.
mereka sontak berkata.
               owh....
gurunya kaget lalu bertanya,, kenapa kalian tidak marah seperti kemarin?  
               muridnya pun menjawab,,karena beritanya sudah jelas bahwa kambing yang dipotong bukan anak yang memerkosa ibunya sendiri.
gurunya menggeleng kepala lalu angkat bicara,eharusnya kalian lebih marah ketika warga itu memotong kambing untuk jin atau tumbal karena itu musyrik sedangkan kalau memperkosa itu dosa bsara yang mana lebih besar hukumannya.muridnya menjawab musyrik..,lalu kenapa kalian tidak lebih marah pada kambing yang dipotong untuk sesembahan??,, berarti kalian tidak mempelajari lebih mendalam ilmu Aqidah itu,,kalau begitu kita akan belajar Aqidah teris dan terus.kata gurunya tegas.               
                  

0 komentar:

Posting Komentar