Rabu, 30 Desember 2015

Apa yang harusnya kita lakukan?


       Suara suara teriakan terdengar berpacu mendekati gendang telinga, Bunyi bunyi gemuruh bumi di injak seakan menjadi pendamping suara suara teriakan itu. "Demi Indonesia!! Alhuakbarr!!" tak putus kalimat itu terucapkan dari mulut mulut pemilik suara Sang Pahlawan. Mereka berlari dengan gagah membawa satu bambu yang diikat kain merah untuk satu orang masing masing dari mereka. Mereka Pahlawan penegak keadilan dengan tekad kuat merampas kembali tanah kelahiran mereka dari para penjajah. Atmosfer yang benar benar mencekam kala itu, tentu saja kita tahu akan ada banyak darah tumpah di daerah itu. Para Sang Pahlawan berjuang dengan tombak tombak kain merah mereka untuk merebut kembali tanah kelahirannya dengan bebekal tekat, semangat juang dan satu nyawa, hanya satu nyawa yang di pertaruhkan demi anak dan cucu cucu mereka. Sang pahlawan tidak peduli seberapa banyak darah mereka yang tumpah demi tanah kelahiran mereka dan berapa banyak diantara mereka yang akan kehilangan nyawa tentu saja kita tahu itu sangat menakutkan
mereka juga tahu namun sekali lagi demi anak dan cucu dan masa depan yang lebih baik.
       Itu semua dulu. Dulu ketika para Sang Pahlawan dengan gagah mengangkat bambu bambu kain merah mereka. Itu dulu saat semua para pemuda dan seluruh lapisan masyarakat bersatu melawan musuh dari sabang hingga merauke. Itu dulu semua harapan bangsa Indonesia satu namun realita dan kenyataan sekarang bangsa kita sudah mengalami kemunduran, kita tahu bahwa bukan ini yang diharapkan para Sang Pahlawan merampah kembali tanah kelahiran kita.
       Realita era sekarang kita terpecah menjadi beberapa golongan kita sudah hampir menjauh dari lima sila yang para Sang Pahlawan memperjuangkan nyawa demi untuk membaca lima kalimat tersebut.
       Kita Indonesia pada saat ini berada pada era teknologi yang pesat. Seluruh informasi yang di unggah orang orang di berbagai negara dapat kita ketahui hanya dengan mengklik tombol. Kita adalah generasi dimana kakek kakek atau nenek nenek kita dari masa lalu jika ia terbangun tidur panjangnya maka mereka akan terkejut hingga mengatakan semua perangkat, gadget dan piranti di masa ini adalah sihir tentu saja teknologi dibuat untuk membantu manusia tetapi sering kali juga teknologi membantu manusia dalam mencapai sesuatu negatif. Saat ini remaja remaja sering kali menyalahgunakan teknologi yang seharusnya berperan positif bagi kehidupan mereka. Sering kita jumpai banyaknya remaja yang rusak moralnya karena penggunaan teknologi yang salah.
       Begitu banyak situs situs negatif yang diunggak oknum oknum tidak bertanggung jawab yang sampai pada remaja remaja bangsa kita mereka ada yang mengikuti dan ada yang tidak namun tak sedikit dari mereka yang mau meninggalkan situs situs tersebut. Remaja bangsa ini kemudian dirusak moralnya sehingga meninggalkan budaya budaya Indonesia, remaja sekarang sudah terlalu mengikut bangsa luar yang mereka anggap lebih keren dan selanjutnya akan begitu banyak penyimpangan penyimpangan yang mereka lakukan.
       Kita bangsa Indonesia mengalami krisis moral dimulai dari rusaknya remaja remaja hingga ke tingkat yang tinggi yaitu hampir seluruh lapisan masyarakat.
       Bukan ini yang diharapkan para Sang Pahlawan merampas kembali tanah negri ini dari tangan para penjajah. Jika mereka terbangun dari tidur panjangnnya meraka mungkin akan menangis tersedu sedu.
       Mari renungkan jangan membuat apa yang para Sang Pahlawan berikan pada kita, mari buat Indonesia menjadi negara yang lebih baik sesuai dengan harapan mereka.


0 komentar:

Posting Komentar