Alkisah, ada sebuah desa yang terkena cobaan banjir. Ketinggian
air yang ada pada saat itu bisa dikatakn cukup memprihatikan, lantaran sampai
menenggelamkan rumah. Para warga pun semuanya berbondong-bondong mencari tempat
yang bisa dijadikan tempat berlindung.
Namun siapa sangka, di tengah
penelusurannya itu ternyata ada seorang lelaki yang duduk di atap rumah. Dengan
menggunakan perahu penyelamat yang mengetahui hal ini kemudian mendekat dan
mencoba untuk mengevakuasi lelaki tersebut.
“Naiklah ke perahu kami agar Anda bisa
kami antar ke tempat yang aman,” kata salah seorang tim.
“Tidak perlu anak muda, kau tolonglah
yang yang lain, aku yakin tuhan pasti akan menolong aku!”
Perahu itupun berlalu. Tiga jam
kemudian datang lagi perahu dari tim yang lain, “Air banjir sudah hampir
menutupi seluruh atap, rumah segeralah
naik ke perahu kami untuk menuju ke tempat yang aman,” teriak salah seorang tim
penyelamat.
“Tidak usah anak muda, aku yakin Tuhan
berbaik hati dan pasti akan menolongku.” Sahutnya
Perahu itu kemudian berlalu. Tiga jam
berlalu dan kini air benar benar sudah menutupi semua atap rumah. Datang lagi
sebuah perahu.
“Hai, aku diberi tahu 2 tim
sebelumnya, Anda tidak mau diselamatkan. Kini semua warga sudah selamat hanya
tinggal anda sendiri. Jika tidak ikut perahu kami sekarang, kami tidak bisa
berbuat apa-apa lagi, banjir semakin tinggi dan arus semakin deras.”
“Jangan khawatir anak muda, pergilah,
kau tak perlu menolong aku karena aku yakin Tuhan pasti akan menolongku.”
Perahu ketiga ini akhirnya berlalu
juga. Karena air semakin meninggi dan arus air makin deras. Lelaki itu pun
terseret arus dan tenggelam. Setelah meninggal, roh lelaki tersebut protes
kepada malaikat pencabut nyawa.
“Aku tidak terima, ini tidak adil
namanya. Setiap hari aku rajin beribadah beribadah dan beramal baik pada orang
disekitarku. Ketika aku mengalami kesulitan, Kenapa Tuhan tidak tidak
menolongku?”
Malaikat pencabut nyawa menjawab,
“Tidak menolong bagaimana? Bukankah Tuhan mengirimkan 3 perahu penyelamat
sebelum kedatanganku? Itulah pertolongan tuhan, namun engkau menolak
pertolongan-Nya!”
0 komentar:
Posting Komentar